Dasar-dasar PHP 11: Menguasai Fungsi (bag 1)

|
Gimana? Dah mulai BeTe ? Sebaiknya jangan karena sudah tiba saatnya kita mempelajari bagian akhir dari tutorial PHP ini. Dalam bagian akhir ini kita akan mempelajari mengenai fungsi. Fungsi kita perlukan untuk mempermudah kita dalam mengulangi pekerjaan yang sama tanpa harus menuliskan kode yang panjang. Lalu apa bedanya dengan loops yang sudah pernaha kita pelajari? Bukankah loop juga dapat melakukan pekerjaan yang sama? Tentu saja berbeda, dalam loop kita hanya dapat mengulangi perkerjaan yang sama pada bagian kode yang sama, sedangkan dengan fungsi, kita dapat mengulangi pekerjaan yang sama tersebut di bagian manapun dari kode kita. Tertarik? Silahkan baca lebih lanjut. Setelah ini kita akan sampai pada bagian penutup dari tutorial kita.

Jika anda sudah cukup sering menggunakan HTML, anda pasti tahu bahwa HTML merupakan bahasa yang memiliki banyak keterbatasan yang rasanya kok dibuat pada jaman batu, sebelum kita semua mengetahui kemampuan Internet yang sesungguhnya.
PHP, di sisi lain sangat fleksibel. PHP tidak hanya memiliki banyak fungsi built ini yang membantu kita dalam mengerjakan banyak hal mulai dari mengurutkan secara alfabet sampai mengirimkan e-mail, menghubungkan database dan lain sebagainya. Di luar fungsi-fungsi built in tersebut, kita masih dapat membuat fungsi kita sendiri sesuai kebutuhan situs kita. Fungsi buatan kita akan dieksekusi oleh PHP sama seperti dia mengeksekusi fungsi built in PHP, hanya saja fungsi tersebut milik anda sendiri. Berikut ini kita akan melihat bersama bagaimana cara membuat fungsi kita sendiri dan merasakan kegunaannya.
Fungsi yang anda buat dapat dibayangkan seperti mesin kecil yang melakukan sesuatu untuk anda. Setelah anda buat, anda dapat memanggil fungsi itu sesuai kebutuhan.
Anda akan melihat kembali struktur kode pertama kita yang hanya berisi perintah “print” sebagai berikut:


print ("apapun yang ingin anda tampilkan di layar");

?>

Fungsi yang anda buat dibangun berdasarkan bentuk yang yang sama, hanya dibuat lebih keren dengan struktur seperti ini:


function FungsiSaya ()

{
      

       perintah-perintah yang membangun fungsi;

}

?>

Jadi, anda memulai sebuah fungsi dengan kata function NamaPilihanAnda (), dengan NamaPilihanAnda() dapat bernama apa saja (tanpa spasi).
Kemudian anda definisikan aturan-aturan fungsi dalam kurung kurawal sesudahnya ({ dan } pada baris 5 dan 9 itu loh).
Mari kita mencoba membuat beberapa fungsi. Fungsi dapat dibuat 2 macam, yang memerlukan argumen dan yang tidak. Sebuah argumen adalah variabel yang datang dari luar fungsi, tetapi diperlukan oleh fungsi untuk bekerja.


Mari kita lihat contoh fungsi yang tidak memerlukan argumen:


function FungsiPertamaku()

{

print "Ini Fungsi Pertamaku!";

}

FungsiPertamaku();

?>

baris 1: mulai PHP;
baris 3: membuat fungsi FungsiPertamaku;
baris 5: mulai definisi fungsi FungsiPertamaku;
baris 7: definisi FungsiPertamaku adalah menampilkan kalimat “Ini Fungsi Pertamaku!” di antara tag-tag dan ;
baris 9: akhir definisi FungsiPertamaku;
baris 11: memanggil fungsi FungsiPertamaku (artinya “lakukan hal-hal yang kita definisikan dalam fungsi”);
baris 13: tutup PHP;

Di manapun dalam halaman web anda tersebut anda tuliskan “FungsiPertamaku();” di antara tag , dia akan menampilkan kalimat pendek yang sudah anda definisikan sebelumnya. Gimana, sudah keliatan kan kegunaannya untuk melakukan pekerjaan berulangkali dengan menghemat tenaga kita dalam menuliskan kode?

OK, sampai di sini dulu yach. Jika tidak keberatan mohon disempatkan kirim komentar atau isi pool di kanan atas. Dalam tutorial berikutnya kita akan mencoba membuat fungsi yang memerlukan argumen. Stay tuned....salam fhasixteen

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲