Mereka meyakini, tidak masuk akal jika Microsoft meniru algoritma Google dan menggunakannya secara luas. Selain itu, Microsoft tentu tidak ingin memiliki mesin pencari dengan kinerja persis sama seperti Google.
"Permasalahan ini sedikit menggelikan," ucap vice president senior pada provider marketing digital, Mediative, sebagaimana dikutip Okezone dari Reuters, Sabtu (5/2/2011).
Pendiri firma riset dan konsultan teknologi Atimeter Group, Charlene Li, melihat tindakan Google sebagai trik tersembunyi mereka untuk menghadapi ancaman pihak kompetitor.
"Google tidak terbiasa memiliki kompetitor. Anda melihat insiden ini dan bertanya-tanya mengapa mereka melakukannya. Segalanya terasa sangat amatir,” papar Li.
"Alih-alih menjadikan rival anda terlihat buruk, tindakan seperti ini justru membuat anda terlihat kerdil.Ini tidak bagus untuk Google. Saya pikir mereka lebih baik dari ini," lanjut Li.
Kevin Lee, anggota dewan Search Engine Marketing Professional Organization (SEMPO) juga mengaku heran dengan tudingan Google. "Saya tidak bisa membayangkan bahwa (pendiri Google) Larry (Lawrece E. Page) dan Sergey (Brin) awalnya tidak melihat-lihat AltaVista dan Excite untuk mempelajari apa yang disukai dan tidak disukai publik demi memperbaiki kualitas," cetusnya. (okezone)
0 komentar:
Posting Komentar