Seorang mantan pegawai IBM menggugat perusahaan asal Amerika Serikat itu AUSD1,1 juta atau sekira USD1,1 juta setelah mengaku mengalami pelecehan seksual yang mengakibatkannya sempat dua kali mencoba bunuh diri.
Mantan pegawai wanita itu sebelumnya adalah konsultan pemasaran senior IBM di Melbourne. Selama bekerja untuk perusahaan itu, dia mengaku beberapa kali mengalami pelecehan seksual, diskriminasi serta penganiayaan. Namun keluhannya itu tidak digubris.
"Klien kami adalah seorang eksekutif dengan kinerja bagus dan memiliki pendapatan sekira AUSD150 ribu per tahun. Dia juga sering mendapat bonus beberapa ribu dolar per bulan," ujar Siobhan Keating, salah satu pengacara penggugat.
"Dia melakukan kerjanya dengan baik sebelum IBM menunjuk manajer senior baru yang kerap melecehkan dan menganiaya dirinya," lanjut Keating.
Keating menjelaskan, selama dua tahun manajer baru itu sering menggoda kliennya secara seksual, dengan meletakkan tangannya di kaki maupun pakaiannya. Manajer itu juga pernah menghubungi kliennya di tengah malam untuk menginstruksikan beberapa tugas rumit, meskipun wanita itu tengah cuti. Sang manajer, yang kini sudah tidak lagi bekerja untuk IBM, mengancam kliennya bahwa dia ‘mengawasi setiap gerak-geriknya'.
"Meskipun telah mengadukan permasalahan ini kepada empat manajer, ditambah kondisi dirinya yang jelas sangat tertekan dan mempengaruhi pekerjaannya, tidak ada tindakan apapun dari perusahaan selama hampir 18 bulan. Tidak adanya respon dari IBM sungguh sulit dimengerti," tegas Keating. (Okezone/StraitsTimes)
0 komentar:
Posting Komentar